Bahasa adalah kunci kehidupan bermasyarakat. Dengan bahasa, kita akan semakin mudah menjangkau dunia. Bagaimana tidak? Dari sekian banyak daerah di seluruh dunia, bahasa selalu melengkapi kehidupan masyarakatnya. Mulai dari bahasa daerah, bahasa nasional juga bahasa internasional, dirasa penting untuk dipelajari. Karena tanpa kehadiran bahasa, dunia tak ubahnya suatu lingkaran tanpa warna, lingkaran yang terus berotasi tanpa ada suatu apapun yang menarik darinya.
Bukan rahasia, orang-orang yang mau mengenal dan menguasai bahasa adalah orang-orang yang akan mendapatkan kunci dari tabir dunia. Mereka mampu berkomunikasi dengan dunia, melalui bahasa. Memang tidak mudah mempelajari dan menguasai bahasa. Namun disitulah tantangannya. Tidak ada yang bisa menandingi kepuasan yang diterima seseorang yang mau berusaha menakhlukkan tantangannya. Gereget tanpa nama yang dirasakan, yang terasa teramat manis bila kita telah mencintai tantangan yang sedang, maupun yang akan kita hadapi. Itulah mengapa bahasa pantas diperjuangkan.Namun yang terjadi bertolak belakang dari apa yang seharusnya terjadi. Keseimbangan diantara ilmu-ilmu yang ada di muka dunia. Sungguh disayangkan, bahwa kenyataan mengatakan bahasa dianggap remeh oleh sebagian masyarakat. Entahlah, banyak yang beranggapan bahwa yang baik dan pantas diperhitungan adalah hanya generasi muda yang menguasai ilmu eksak. Yang berhubungan dengan segala kerumitan. Yang melatih generasi muda menjadi seorang pemikir yang kritis dan genius. Memang benar, dunia banyak membutuhkan orang-orang genius untuk menciptakan inovasi yang kreatif. Orang-orang yang dipikir hanya berasal dari ilmu eksak. Dan yang sangat disesalkan, anak-anak yang terjun dan berminat ke dunia bahasa dianggap sebagai anak buangan. Anak bodoh yang tidak memiliki kecerdasan layaknya anak-anak yang bergelut dalam dunia eksak.
Kenyataan ini kurasakan sendiri, bahwa untuk memperjuangkan bahasa bukan hal yang mudah. Untuk sekedar mencelupkan diri ke lautan bahasa saja tidak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi untuk bisa eksis. Semua butuh perjuangan. Tapi tidak ada setitik keraguan pun dalam diriku. Bahwa bahasa pantas diperhitungkan. Ya, dan aku yakin, suatu saat nanti bahasa tidak lagi dianggap remeh, melainkan sepadan dengan ilmu-ilmu lainnya.
Inilah tanggung jawab anak bangsa. Tanggung jawab kita, generasi muda penerus bangsa. Masa depan dunia ada di tangan kita. Kita yang akan meluruskan yang bengkok, menerangi yang gelap, melebarkan yang sempit, dan merapatkan yang renggang. Bersama. Bukan hanya dari golongan tertentu. Tapi kolaborasi dari semua bidang ilmu yang ada. Orang yang mahir dalam ilmu eksak tidak akan mampu bersuara tanpa peran bahasa. Juga sebaliknya. Orang yang ahli dalam ilmu sastra tidak akan mampu bergerak tanpa sentuhan ilmu eksak. Sampaikan ilmu walau hanya satu ayat. Itu tanggung jawab yang melekat pada diri kita. Maka bergeraklah. Mantapkan langkah, berjuang bersama demi masa depan dunia yang berkilauan. Hidup Generasi Muda!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar