Adik. Terkadang membuatku senang. Terkadang kesal. Terkadang
gemas.
Adik. Yang polos. Yang lugu. Yang innocent. Yang ini. Yang
itu.
Tingkahnya yang tidak terduga, tanyanya yang tidak terduga,
kalimatnya yang tidak terduga.
Tanpa sadar, semua itu memberiku kekuatan. Kepuasan. Kesenangan. Semangat.
“Mbak Nisa dulu suka nggambar
ya, sekarang udah nggak pernah,” Imut, adikku terkecil melontarkan kalimat
tidak terduga itu kala iseng membuka folderku di komputer.
“Mbak, kapan-kapan nggambar
lagi mbak, gambarmu tu bagus yo mbak,” lanjutnya.
Sederhana. Jujur. Penuh makna.
Gambarku yang nggak simetris, nggak cantik, nggak rapi,
nggak ‘hidup’, gambar yang jauuuh sekali bila dibandingkan dengan gambar-gambar
di komik Miiko yang sedang senang dibacanya. Tetap saja. Seburuk apapun gambar
yang kubuat, selalu bagus bagi adik.
Karena di mata adik, gambar kakaknyalah yang
terbaik.
Kawan, mungkin postingan ini lebih ke curhat nggak jelas. Mungkin banyak momen kalian dengan adik kalian yang jauh lebih spektakuler daripada yang aku alami dengan adikku. Tidak masalah. Bukan sesuatu hal yang terlalu penting untuk diperdebatkan.
Ada kalanya kita dibuat sebal oleh adik, jengkel, marah. Adik yang suka jahil lah. Suka minta uang lah. Kita yang sering dimintai inilah. Itulah. Adik yang selalu ikut-ikutanlah. Apa pun. Aku pun sering mengalaminya. Ada yang disengaja, ada yang tidak.
Namun, seburuk apa pun perlakuan adik kepada kita, semoga kita selalu ingat kalimat tadi.
Karena di mata adik, kakaknyalah yang terbaik.
Semoga kalimat diatas mampu menjadi obat bagi sakit hati kita kepada adik kita. Dan sebagai gantinya, perlakukanlah adik kita dengan baik. :)
AKU SAYANG ADIK :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar