Hello !! >

Hi, welcome to my world, enjoy this blog :D

Senin, 16 Desember 2013

Tren Hijaber di Kalangan Remaja Putri



Menutup aurat merupakan kewajiban bagi umat muslim di seluruh dunia. Batas aurat laki-laki yang harus ditutup adalah dari pusar sampai lutut. Sedangkan bagi wanita meliputi seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Kewajiban menutup aurat ini terdapat di Q.S.An-Nur : 31.

“Dan katakanlah kepada wanita yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya) kecuali yang biasa terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya…”


Dalam ayat tersebut, salah satu aurat wanita yang harus ditutup adalah rambut. Ada yang menyebut kain penutup rambut dengan sebutan kerudung, jilbab, atau hijab. Perbedaan sebutan ini tidak memengaruhi fungsi utamanya yaitu sebagai penutup aurat. Namun, seiring dengan pengaruh kebudayaan barat dengan liberalismenya, hijab sering dianggap membatasi kaum wanita khususnya remaja putri dalam hal berekspresi. Hijab dianggap membatasi gerak dan menutupi kecantikan kaum wanita. Anggapan inilah yang membuat remaja putri enggan memakai hijab.

Dewasa ini anggapan tersebut kian memudar dengan adanya model-model hijab yang beraneka rupa. Ada hijab model pashmina yang menyerupai selendang, hijab paris dengan bentuk segi empat, hijab serut chiffon, hijab hoodie, dan lain sebagainya. Ditambah lagi dengan kehadiran ciput (dalaman hijab). Mulai dari ciput polos, ciput topi, sampai ciput ninja yang menutup sampai ke leher yang memungkinkan remaja putri untuk bereksperimen dan memodifikasikan hijabnya.

Hijab yang awalnya hanya kain polos saat ini telah tersedia dalam beraneka warna dan model sehingga remaja putri berhijab pun dapat bergaya seperti remaja putri yang tidak memakai hijab. Kewajiban menutup aurat yang satu ini pun telah berubah menjadi tren. Bahkan tidak jarang instansi maupun organisasi mengadakan lomba kreasi hijab dengan sasaran utama remaja.

Tren hijaber yang banyak digandrungi remaja putri ini membawa dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif yang dapat kita lihat secara langsung yaitu semakin banyak remaja putri yang percaya diri memakai hijab di tempat umum. Dengan berkiblat pada beberapa desainer hijab, sebut saja salah satunya Dian Pelangi, remaja putri mampu tampil cantik dan menarik tanpa menghilangkan jati dirinya sebagai wanita muslim. 

 Dampak positif lainnya yaitu semakin banyak bermunculan model hijab hasil karya anak bangsa. Tren hijaber ini mendorong remaja putri untuk menciptakan inovasi-inovasi terbaru terkait model hijab yang belum pernah ada sebelumnya. Hal ini secara tidak langsung dapat mengasah dan meningkatkan kreativitas mereka.

Sedangkan dampak negatifnya adalah semakin memudarnya fungsi utama dari hijab itu sendiri. Dapat kita lihat model-model hijab yang justru menghilangkan fungsi hijab sebagai penutup aurat. Mulai dari model hijab yang menyerupai rambut, hijab yang melilit dan membentuk leher, hijab yang membentuk punuk unta (gundukan tinggi di atas kepala), hijab yang tidak menutup dada, sampai berhijab namun berpakaian ketat.

Padahal, seperti yang telah dijabarkan pada uraian diatas, menutup aurat merupakan kewajiban yang tidak bisa ditawar. Beberapa aturan dalam menutup aurat pun harus ditaati untuk menjadi muslim yang seutuhnya. Aturan tersebut diantaranya pakaian tidak boleh tipis atau transparan, tidak boleh membentuk lekuk tubuh, dan harus mengulurkan hijab sampai menutup dada bagi wanita muslim.

Sangat disayangkan bila remaja putri memakai hijab hanya karena ingin mengikuti tren atau supaya terlihat cantik dan menarik, tanpa memedulikan ketentuan yang telah ditetapkan. Padahal bila kita memahami fungsi hijab yang sebenarnya, tentulah kita tidak perlu mengikuti tren yang menjurus ke hal-hal yang melanggar syariat islam.

Selain sebagai penutup aurat, hijab mampu melindungi rambut dari debu dan kotoran yang menyebabkan rambut menjadi kusut dan rusak. Hijab yang terlalu melilit sampai membentuk leher dan pakaian ketat yang membentuk lekuk tubuh justru menjadikan kulit lembab dan dapat berakibat jamuran. Selain itu, wanita berhijab juga lebih aman dari pelecehan seksual dan pemerkosaan daripada wanita yang tidak berhijab karena hijab menutup dan melindungi tubuh mereka.

Berdasarkan uraian diatas, hendaknya wanita muslim khususnya remaja putri yang senang terhadap hal-hal baru dan cenderung gemar bereksperimen mampu bersikap selektif menyikapi tren hijaber ini. Dari sekian banyak model hijab yang ada, tidak sedikit model hijab yang memenuhi ketentuan atau sesuai dengan syariat islam, namun tetap membuat yang memakainya terlihat cantik.

Tidak perlu terlalu risau bila tidak mengikuti tren hijaber seperti kebanyakan remaja masa kini. Tidak perlu takut akan terlihat kuno atau tidak cantik bila hanya memakai hijab yang tidak terlalu mengikuti tren. Dengan inner beauty yang dimiliki, seorang wanita akan tetap terlihat cantik secara alami bahkan tanpa riasan sekalipun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar