17-08-2014 10:00
Dear Bapak Soekarno, pemimpin pertama bangsa Indonesia
Tepat pada tanggal ini, jam ini, enam puluh sembilan tahun
silam, Bapak memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Saya mengucapkan terima
kasih sebesar-besarnya atas perjuangan Bapak dan segenap pahlawan pergerakan
nasional kala itu. Di sini saya hanya bisa membayangkan seberat apa hidup dalam
penjajahan oleh bangsa asing, namun tidak benar-benar merasakan dan
mengalaminya, sehingga mungkin saya telah banyak menyia-nyiakan perjuangan
Bapak. Saat ini saya tidak merasakan kelaparan, ketakutan, kesengsaraan, dan penderitaan
yang ada kala itu. Untuk itu, saya sangat bersyukur dan ingin sekali lagi mengucapkan
terima kasih.
Dear Bapak Sayuti Melik, pengetik naskah proklamasi
Terima kasih saya sampaikan kepada Bapak. Naskah yang Bapak
ketik dengan segenap hati kini menjadi tulisan paling sakral bagi kami, bangsa
Indonesia. Ketika menyimak pelajaran sejarah di bangku sekolah, selama ini saya
hanya menganggapnya sebagai “mata pelajaran”. Namun saat ini saya mencoba
meresapi tulisan itu dan sekali lagi membayangkan bila saya ada di sana,
menyaksikan secara langsung naskah yang Bapak ketik dibacakan oleh Bapak
Soekarno, mungkin saya akan menangis. Ya, tangis bahagia!
Dear Ibu Fatmawati, penjahit bendera pusaka
Ibu, saya pernah memerankan peran menjadi Ibu Fatmawati
dalam tugas drama di sekolah. Bagaimana Ibu mendampingi Bapak Soekarno dalam
detik-detik menjelang proklamasi. Bagaimana Ibu dengan setia berada di sisi
Bapak Soekarno, menenangkan beliau yang amarahnya terpicu kala didesak golongan
muda untuk segera memproklamirkan kemerdekaan, bahkan ketika Bapak Soekarno dan
Bapak Hatta “diculik” ke Rengas Dengklok. Meskipun kelompok saya dinyatakan
sebagai yang terbaik dalam pementasan drama, saya merasa akting saya jelek
karena saya kurang menghayati peran sebagai Ibu. Bila saya menghayati peran
Ibu, terutama saat bendera yang Ibu jahit dikibarkan di hari proklamasi,
mungkin saya akan gemetar saking bahagianya. Terima kasih, Ibu. Atas bendera
yang Ibu jahit dengan segenap cinta dan harapan.
Dear para pejuang kemerdekaan
Bapak Mr.Ahmad Soebardjo, Bapak Sukarni, Bapak Dr.Radjiman
Widyodiningrat, Bapak Sutan Sjahrir, Bapak Wikana, Bapak Darwis, Bapak Syodanco
Singgih, Bapak Latief Hendraningrat, Bapak Suhud, dan seluruh pejuang
kemerdekaan Indonesia. Atas perjuangan Bapak sekalian, saya mengucapkan terima
kasih sebesar-besarnya.
Dear Indonesia
17 menjelang 18 tahun usia saya di dunia, saya telah
mengambil banyak sekali dari Indonesia. Tanahnya saya ambil (melalui orangtua
saya) untuk tempat tinggal. Airnya saya ambil untuk minum, mandi dan mencuci.
Kekayaan alam Indonesia, hasil-hasil pertanian dan perkebunan, bahkan unggas
dan ternak yang tumbuh di tanah Indonesia juga ikan-ikan yang berkembang biak
di perairan Indonesia telah saya ambil dengan serakah untuk memenuhi kebutuhan
pangan. Mengambil dan hanya mengambil. Sungguh bila saya mau berpikir, tindakan
saya ini tidak tahu malu.
Saya sering mendengar keburukan-keburukan yang dilimpahkan
pada Indonesia. Tingkat kemiskinan yang tinggi, tingkat kesehatan dan harapan
hidup yang rendah, tingkat pendidikan yang rendah, bahkan tingkat korupsi yang
tinggi. Orang-orang selalu dengan jahatnya menyebut “Yah, inilah Indonesia!”
dengan wajah meremehkan, melabel Indonesia dengan keburukan-keburukan. Maafkan
saya, dan segenap bangsa Indonesia yang telah mengambil banyak namun justru
memberikan label-label buruk padamu, Indonesia. Maafkan kami. Jujur, saya hanya
tidak tahu bagaimana saya mengharumkan nama Indonesia, bagaimana saya membalas
semua yang pernah saya ambil dari Indonesia. Saya begitu kecil dan lemah, namun
saya masih punya keinginan untuk berbuat lebih untuk Indonesia. Entah dengan
cara apa. Saya hanya bisa berdoa dan berharap, semoga kelak saya bisa
mengharumkan nama Indonesia walau hanya sekali seumur hidup.
Ya Allah,
Bersihkan nama Indonesia dari label-label buruk yang
terlanjur melekat
Suburkan tanahnya, limpahkan hasil panennya, tingkatkan
kesejahteraan rakyatnya
Tanamkan bagi saya dan segenap bangsa Indonesia kecintaan
yang mendalam kepada negara kami
Tanamkan bagi saya dan segenap bangsa Indonesia kepedulian
terhadap Tanah Air
Berikan kekuatan dan semangat yang membara kepada saya dan
segenap bangsa Indonesia untuk berjuang, seperti perjuangan para pejuang di
masa lalu, dalam mengharumkan nama Indonesia
Juga pada para pemimpin kami, tanamkanlah kejujuran dan
pengabdian yang penuh tanggung jawab, berikan kesehatan raga dan kejernihan akal
pikiran supaya para pemimpin kami mampu bekerja dengan maksimal
Kemudian pada para pejuang yang telah gugur, berikan
kebaikan dan tempat yang layak di sisiMu
Ya Allah, kabulkan doa hambaMu yang hina ini
Aamiin...
17-08-2014
DIRGAHAYU HUT
REPUBLIK INDONESIA KE-69
AKU CINTA INDONESIA
haha dif aku jdi keinget waktu kita main drama dulu :')
BalasHapusmasa masa yg indah ya...