SMP bagiku adalah masa metamorfosisku. Berharga banget,
ngangenin banget, berkesan banget. Yang paling berkesan menurutku sih: Aku yang
selama di SD hemat kata banget (baca:pemalu+pendiam) bahkan pernah diketawain
Uppa waktu ngomong di depan kelas gayaku aneh buanget (takut-takut+malu-maluin
gitu deh), di SMP jadi mulai berani ngomong, atau sok-sokan berani ngomong
padahal nderedegnya still exist sampai kapanpun.
Kesannya nggak hanya yang baik-baik, ada juga beberapa
titik yang bikin aku marah sama diriku,
bikin aku malu sama diriku, intinya beberapa memori yang ingin kuhapus tanpa
sisa tapi nggak bisa.
Karena koleksi fotoku SMP pada hilang ditelan komputerku
yang rusak, aku mencoba ngumpulin foto dari fb dan menemukan foto mereka <3
yang menjadi bagian dari hidupku.
dari kiri : hafs, evho, aku |
1. Yang
nakal banget berani-beraninya duduk di meja (Adegan berbahaya. Jangan ditiru!)
di sebelah kanan, mana tampangnya elek banget san: itu aku
2. Yang
tengah dengan senyum ceria nan memesona setengah duduk di meja setengah nggak:
itu Evho. Masternya ALAY kala itu. Wis pokoknya ceriwis, nggak bisa anteng,
ramah dan supel, bisa nyatu sama siapa aja, dan kreatif tentunya. Seru-seruan
aja sih, si Evho juga sering bikin aku ngekek denger suara ketawanya. Tapi ada
kalanya dia terlihat sedih, dan itu bikin aku speechless.
3. Yang
lagi sedekap sambil cemberut juga kayak aku, mungkin gara-gara mau sholat
diganggu: itu Hafs. Dah tahu kan? Di postingan Mereka <3 #part 1 udah ada.
Temen sejak namaku masih Anissa. Di SMP bermetamorfosis jadi DP gara-gara ada
yang namanya sama, begitu. Meskipun deket, Hafs nggak pernah mikir dua kali
buat marahin aku kalo aku salah. Salah ya salah. Iya, aku memang banyak salah.
Kalo nggak ada Hafs, siapa lagi yang bisa bikin aku sadar? Thank you Hafshoh.
dari kiri : evho, imel, aku, may
4. Kudung
putih baju merah cinta Indonesia bahkan sampai kuliah pun di Universitas
Indonesia: itu May. Lagi-lagi, temen SDku. Jago bikin puisi, cerpen juga. Jago
murojaah, ah pokoknya bikin aku malu gara-gara akunya jarang murojaah nggak
kayak si May. Oya, punya dekik juga! Apa sih namanya? Lesung pipit! Iya lesung
pipit. Selain Hafs, May juga yang berani ngingetin aku kalo aku salah. Duo
malaikat deh mereka.
5. Kudung
abu-abu baju putih yang genius tingkat dewa ben alay sithik: itu Imel. Selalu
rangking 1 di kelas selama SMP, bahkan di SMA sempat menduduki peringkat
paralel yang kuidam-idamkan. Sering banget bikin aku jadi kepiting rebus di
hadapannya. Perkataan cerdas dan mendalamnya kadang susah kumengerti, padahal
dia satu-satunya orang yang langsung mengerti ucapan acakadutku yang orang lain
nggak ngerti. Memel, kau memang cerdas. Tulari dong -__-
Ah, begitu banyak kisah yang nggak ingin aku buang, terutama saat-saat bersama kalian, love you :*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar