Hello !! >

Hi, welcome to my world, enjoy this blog :D

Kamis, 01 November 2012

Yang Tertunda


Bahkan sampai detik ini belum juga tersampaikan, permintaan maaf dari hatiku yang paling dalam. Hari itu, ketika aku yang sangat bodoh ini akhirnya menyadarinya.
***
Banyak yang membicarakan dia, kakak kelas yang sudah lama kukenal. Banyak yang membicarakan kepergiannya dari komunitas kami, entah. Aku mendengar mereka bercakap-cakap tentang api apa yang menimbulkan asap yang menyesakkan ini.



Dulu dia tidak seperti ini, tergolong yang paling bergerak malah. Bersatu dan kompak, saling melengkapi. Namun kini bahkan untuk menemukannya di lorong-lorong kelas, di masjid, bahkan di kantin pun terasa susah. Memang kenyataan yang pahit, bahwa kurasa akulah penyebabnya.

Bukan hanya sekadar perasaan saja, tapi sepertinya ini memang benar adanya. Apa yang kulakukan selama ini. Aku yang terlalu bodoh ini tidak menyadari bahwa ternyata apa yang kulakukan sangat melukai hatinya. Aku hanya mementingkan diriku sendiri, terlalu egois. Ambisi yang sangat tidak masuk akal, mengejar deadline. Hei, hanya soal deadline. Apa susahnya menunggu dan melakukannya bersama-sama?.

Namun diriku yang bodoh ini hanya bisa melihat satu arah. Seperti kuda yang dipasangi kacamata kuda sehingga tidak bisa melihat apa yang ada disamping kiri dan kanannya. Mataku hanya fokus pada tanggal deadline. Memburu seharian untuk menyelesaikannya, kemudian selesai begitu saja, dengan senyum mengembang di pipiku. Rutinitas mengejar deadline yang sering sekali menyusahkan orang-orang yang masih bertahan disisiku.

Tidak. Dia yang aku lukai adalah orang terkuat yang bisa bertahan disisiku, meskipun dengan kesibukan segunung tetap berusaha hadir untuk menemani ambisi gila yang menggelayut di otakku. Namun aku telah menuliskan sesuatu pada hari itu, tentang dia yang tidak terlihat. Kesalahan besar kulakukan hari itu. Dan aku baru menyadari lama setelahnya, ketika ramai orang membicarakan dirinya yang dirindu dan dinanti. Kalian tahu ? hari aku menuliskan sesuatu tentang dia yang tidak terlihat adalah hari yang sama dengan hari terakhirnya dalam komunitas kami. Karena benar, setelah itu dia tidak pernah datang dan berkumpul dengan kami, dalam komunitas ini. Dan komunitas ini menjadi tidak sempurna.
***
Sungguh, kakakku. Aku tidak benar-benar serius saat menuliskannya, aku menuliskannya hanya untuk hiburan semata. Tidak ada sedikitpun niat untuk menyinggung, tidak ada keinginan sedikitpun untuk melukai perasaanmu, kakakku.

Sungguh, kakakku. Aku benar-benar minta maaf, permintaan maaf sedalam-dalamnya. Aku mengakui kesalahanku, aku sudah sadar sekarang. Aku benar-benar minta maaf. Tolong maafkan adikmu yang bodoh ini, tolong maafkan adikmu yang egois ini, tolong maafkan aku. Kakak…
***
Bahkan, hingga detik ini belum juga tersampaikan. Permintaan maaf dari hatiku yang paling dalam. Atas kesalahanku. Padanya.

1 komentar:

  1. dipi.. :)
    keep smile adek sayang :D
    sure there must be a lot of solutions

    BalasHapus